Freemason Era Soekarno (1945-1950)
Loji-loji (rumah-rumah ibadah) Freemasonry oleh kaum pribumi
Indonesia disebut sebagai “Rumah Setan” disebabkan ritual kaum
Freemason yang selalu melakukan pemanggilan arwah orang yang sudah mati. Lama kelamaan hal ini mengusik istana, sehingga pada bulan Maret 1950,
Presiden Soekarno memanggil tokoh-tokoh Freemasonry Tertinggi Hindia
Belanda yang berada di Loji Adhucstat (sekarang Gedung Bappenas-Menteng) untuk mengklarifikasi hal tersebut.